ragu untuk menjawab.
ragu untuk percaya diri.
ragu untuk bisa.
dan lain lain
kenapa itu semua bisa ada di dalam diri kita ? ya jawabannya ada di kalian semua. beberapa hari dari sekarang banyak kawan kawan kita semua yang sedang mempersiapkan dirinya untuk menjalani proses interview di salah satu perusahaan perkapalan ternama. mereka bertanya kepada saya
1. apa saja yang bakal ditanya ya ?
2. kira kira seperti apa ya pertanyaannya ?
3. menurut kamu saya bisa lolos ga ?
4. aku ga ngerti soal ini soal itu ?
dan masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan kepada saya, hei apakah kalian sadar kalau aku ini bukan interviewer kalian dan aku ini bukan orang penentu kalian diterima atau tidak ya semua itu kembali lagi kepada kalian. jika kalian bertanya maka yang mestinya kalian tanya adalah mbah google. silahkan kalian mau bertanya apa saja dia pasti jawab. bahkan mbah google juga tau kok dimana posisi spot selfie terbaik untuk di surabaya (korban iklan) hehehe......
kali ini saya mencoba membantu kawan kawan sekalian yang sedang mengalami fase kegalauan interveiw. mungkin tips tentang interview sudah berjuta juta artikel di dunia maya tetapi saya coba share lagi.
HRD sesi
Dalam sesi ini biasanya sang interviewer akan melihat dari segi psikologis dan attitude kalian. bahasa bicara yang digunakan sampai bahasa tubuh kalian akan menjadi patokan sang intervewer untuk menilai kalian cocok atau tidak di posisi jabatan yang kalian lamar.
pertanyaan klasik yang akan ditanya adalah
1. tell me about your self / (ceritakan tentang diri anda )
pada sesi ini kalian akan ditanya tentang siapa diri anda ? sang interviewer akan melihat dari katayang terlontar dari mulut anda menjadi sebuah gambaran visual dalam benak sang interviewer. ada tips kecil disini tentang hal ini. gunakan lah masa lalu anda sebagai history of life atau sejarah tentang anda ingat ya gunakan saja yang bagus bagus jangan yang jeleknya hehehe. lalu disambung dengan saat ini apa yang sedang anda kerjakan dan lakukan. lalu ditutup dengan cita cita di masa depan.
kalau di rumuskan akan menjadi masa lalu-sekarang-masa depan.
2. kenapa kamu resign dari perusahaan yang dahulu ?
nah jika kita dihadapi pertanyaan seperti ini banyak diantaranya kalian salah mengartikan. habis kontrak, sudah tidak cocok lagi, karena sallary. dan lain lain. perlu kalian pahami makna dibalik "KENAPA KAMU RESIGN DARI PERUSAHAAN YANG DAHULU ?" atau "kenapa anda resign?"
Pertanyaan “kenapa kamu keluar dari pekerjaan lama kamu” adalah pertanyaan yang sangat penting dan sensitive, dibawah ini beberapa point penting yang perlu kita perhatikan didalam menjawab.
- a. Selalu tunjukkan bahwa kita tidak ada masalah dengan rekan kerja lainnya
- Jangan menunjukkan bahwa kita adalah pekerja yang susah di kontrol
Saya kurang mendapat perhatian dari atasan saya
Saya kurang dihargai atas pekerjaan saya
Peraturan yang ditetapkan terlalu dibuat-buat
Tidak ada salahnya dengan berusaha mengungkapkan hal yang sama dengan mengganti tata bahasa yang digunakan menjadi seperti
Saya ingin mencari perusahaan yang mendorong karyawan untuk achieve lebih
Saya ingin mencari perusahaan (jangan gunakan kata lebih) yang transparan didalam menghargai perusahaan
Jika pewawancara menanyakan “memangnya di perusahaan yang lama gak begitu” jawab jangan “kurang” tetapi jawablah dengan kata-kata seperti “ini memang apa yang selalu saya cari dari dahulu”
Saya ingin mencari perusahaan (jangan gunakan kata lebih) yang transparan didalam menghargai perusahaan
Jika pewawancara menanyakan “memangnya di perusahaan yang lama gak begitu” jawab jangan “kurang” tetapi jawablah dengan kata-kata seperti “ini memang apa yang selalu saya cari dari dahulu”
- Jangan bercerita betapa buruknya atasan kita
Pewawancara akan cenderung tertarik untuk mencari tahu masa lalu kita, di saat –saat terakhir wawancara nyatakan keinginan kita untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Nyatakan bahwa kita ingin bertumbuh seiring dengan kontribusi kita kepada perusahaan.
Selalu tunjukkan bahwa kita adalah orang dengan sikap yang positif
Ini adalah saat pertama kali kita bertemu dengan pewawancara jangan tiba-tiba kita curhat dengan pewawancara atau menunjukkan sikap seorang martir (korban) . Bersikaplah positif dan professional.
3. Apa kelemahan kamu ?
Ketika kita menerima panggilan untuk wawancara (interview) pekerjaan itu adalah suatu hal yang baik untuk kita dan kita perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa lulus dari wawancara pekerjaan tersebut dan selangkah lebih dekat dalam mewujudkan cita-cita kita.
Tidak ada jawaban yang sempurna didalam menjawab pertanyaa ini namun kita bisa melihat sebetulnya bagaimana kita harus bersikap kita pewawancara dengan menyakan pertanyaan ini :
- Pewawancara ingin mengetahui bagaimana cara kita mengatasi kelemahan kita.
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mencari tahu bagaimana kita keluar dari permasalahan yang kita temui, jadi mulailah menjawab dengan menceritakan kondisi dimana kita ada masalah dan bagaimana kita bisa keluar dari masalah itu dan jangan lupa untuk turut menyebutkan :
- Bantuan rekan kerja lain didalam menyelesaikan masalah tersebut, hal ini menunjukkan kita bisa bekerja sebagai tim
- Jangan menyalahkan pihak lain sebagai sumber masalah tersebut
- Masalah tersebut muncul karena memang situasi dan kondisi yang menyebabkan hal tersebut.
- Jangan bunuh diri dengan menyatakan keahlian kita sebagai kelemahan kita.
Contohnya adalah “kelemahan saya adalah saya sangat berorientasi pada detail jadi sering terlambat dalam memenuhi deadline”. Pernyataan ini sama saja dengan menciptakan kontradiksi yang tidak perlu dalam proses wawancara karena orientasi pada detail adalah hal yang bagus namun didalam wawancara dikondisikan sebagai suatu hal yang jelek. Sementara didalam sebuah wawancara kita ingin menciptkan citra yang positif tanpa kontradiksi.
Fokuslah pada kondisi yang memang bisa kita perbaiki, contohnya “Didalam tekanan deadline yang menumpuk saya cenderung untuk mencampur adukan prioritas saya, hal ini saya atasi dengan menenangkan diri sejenak dan kembali mereview list prioritas saya”
- Jangan membicarakan kelemahan sikap pribadi kita.
Contohnya : kelemahan saya adalah pemarah atau kelemahan saya adalah suka iba terhadap orang lain. Didalam dunia kerja professional sikap – sikap individual tidaklah relevan karena kita semua dituntut untuk bisa menjaga emosi dan bersikap professional. (Paling tidak itu normative ideal di dunia kerja)
- Selalu bersikap jujur dan professional
Jangan pernah berbohong mengenai diri kita ketika proses wawancara untuk pekerjaan selalu bersikap professional. Ceritakan semua apa adanya tentu saja dengan sentuhan profesionalisme bukan sentuhan seorang teman yang sedang curhat.
Catatan : bersikap professional bukan berarti dingin tapi berarti mampu menempatkan diri pada konteks yang diperlukan.
nah setidaknya dari 3 hal tersebut bisa membuat kalian semua sedikit bernafas lega untuk sesi HRD tapi tunggu dulu masih ada lagi tahapan interview yang lainnya yaitu dengan operational department atau dengan manager atau user atau owner yang akan menjadi atasan dan yang menghire kalian sebagai karyawan.
dalam tahapan ini biasanya yang akan ditanyakan seputar skill dan knowladge kalian. dalam sesi ini 100% ada di tangan kalian sesuai dengan kemampuan dan jabatan kalian lamar.
next artikel akan saya uraikan pertanyaaan seperti apa sesuai dengan jabatan yang kalian lamar tapi saya tunggu komentar kalian ya.......
semoga berhasil kawan kawanku sekalian sukses ada di tangan kalian
dalam tahapan ini biasanya yang akan ditanyakan seputar skill dan knowladge kalian. dalam sesi ini 100% ada di tangan kalian sesuai dengan kemampuan dan jabatan kalian lamar.
next artikel akan saya uraikan pertanyaaan seperti apa sesuai dengan jabatan yang kalian lamar tapi saya tunggu komentar kalian ya.......
semoga berhasil kawan kawanku sekalian sukses ada di tangan kalian
No comments:
Post a Comment